Seoul (9/4) – Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar dan sebagian diantaranya tidak hanya tinggal di wilayah dalam negeri tetapi ada pula yang berada di luar negeri. Ada berbagai alasan bagi mereka yang tinggal di luar negeri, diantaranya adalah untuk belajar dan bekerja. Warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri baik untuk sementara maupun menetap lama dapat disebut sebagai diaspora Indonesia.
Diaspora Indonesia umumnya berada pada kisaran usia muda dan produktif, atau biasa disebut dengan usia milenial. Tidak mudah bagi seseorang memutuskan menjadi diaspora. Hal ini dikarenakan mereka harus siap meninggalkan zona nyaman tanah air Indonesia sebagai tempat kelahiran dan kampung halaman. Di tanah rantau, para diaspora harus adaptif dengan lingkungan baru yang tidak semua orang dapat menjalaninya. Ada banyak perbedaan antara kehidupan di luar negeri dan tanah air Indonesia, mulai dari cuaca, makanan, bahasa, kehidupan sosial budaya, dan masih banyak lagi. Dengan tantangan tersebut, maka mereka yang berada di usia milenial umumnya lebih cepat menyesuaikan diri.
Diaspora milenial PKS Muda yang dihadiri ratusan pemuda dalam dan luar negeri pada tanggal 29 Agustus 2021 kemarin, tidak hanya soal mencari jati diri pribadi di negeri orang. Mereka mempunya potensi dan harapan yang besar dalam pembangunan Indonesia di masa yang akan datang. Kehadiran diaspora Indonesia di luar negeri akan membuktikan bahwa warga negara Indonesia juga mempunyai kemampuan untuk dapat dihargai serta mempunyai nilai manfaat yang lebih di mata dunia. Sharing informasi juga akan membawa Indonesia sebakin global dalam dunia keilmuan dan banyak aspek lainnya. Sebagai contoh saat ini banyak forum ilmiah di tingkat dunia yang mana salah satu penggeraknya tidak lain adalah diaspora Indonesia. Sebagian organisasi dunia juga menempatkan diaspora Indonesia sebagai salah satu jajarannya.
Para diaspora Indonesia yang selanjutnya kembali ke tanah air tentu akan menjadi magnet keilmuan tersendiri di lingkungannya. Sharing keilmuan dan informasi akan terjadi sehingga masyarakat Indonesia akan semakin kaya ilmu serta semakin luas wawasannya. Sebagai contoh, mereka yang sebelumnya belajar di luar negeri maka selanjutnya dapat memberikan informasi yang didapat pada lingkungan tempat kerjanya seperti di Universitas maupun instansi lain di Indonesia. Tentunya, diaspora Indonesia sangat berperan penting dalam pembangunan di Indonesia.
Pun demikian dengan PKS sebagai partai yang solid dengan sumber daya manusia yang berkualitas. PKS tidak hanya berdikari di wilayah Indonesia tetapi juga berkembang di berbagai wilayah luar negeri secara global di dunia. Kekuatan PKS luar negeri tentunya digerakkan oleh para diaspora Indonesia yang tidak perlu diragukan lagi prestasinya.
Sebagai contoh, PKS Korea Selatan yang saat ini dikomando oleh Aji Teguh, sebagai seorang CEO muda dan juga saat ini sedang menempuh pendidikan pasca sarjana di Korea Selatan. PKS Korea Selatan juga digerakkan oleh tim solid dengan para anggota dari diaspora milenial yang bertalenta. PKS Belanda diketuai oleh Fajar, seorang lulusan Civil Engineering Management Hanzehogeschool Groningen Belanda. PKS Taiwan diketuai oleh Derry Yusuf, lulusan master degree di National Taiwan University. PKS Jerman ada sosok muda berprestasi Fiddinul Hayat, seorang lulusan Public Health di Technische Hochschule Mittelhessen yang saat ini sedang melanjutkan master degree. PKS Amerika ada Yusuf seorang Manager IT Product Security di startup termuka di Sillicon Valey.
Wuiih… Gokils banget gak tuhh gaesss profil profil mereka?
Itu baru sedikit lho dari sekian banyak anak anak muda millenial PKS yang sedang berdiaspora ke seluruh dunia.
Yang mau join bergabung belajar berkarya hingga ke seluruh dunia, jangan ragu ragu daftar di bit.ly/PKSMendunia konfirmasi ke wa.me/821056068284 (admin PKS Korea Selatan)